Seperti halnya menanam padi, bebungaan, dan membangun rumah atau istana megah; semua bermulai dari Nol, terbatas, dan tidak ada.
Begitu pula jika Sohib belajar mengenai hukum 'energi', atau 'quantum energi', dimana jika Sohib mempuanyai sebuah apel, silakan coba belah apel tersebut dari ukuran apel normal, hingga ukuran terkecil dan bahkan sampai sekecil-kecilnya dan habis. Itulah prinsip sebuah hukum energi, bahwa energi tidak dapat diciptakan (kecuali oleh Sang Pencipta) namun dapat diproses dan diubah kedalam bentuk lain.
Begitu pula dengan kegagalan. Banyak orang tenggelam dalam penyesalan masa lalunya yang dianggap gagal dan jatuh tersungkur. Seolah-olah seperti orang "koma", orang gagal terkondisikan seperti itu. Saya jadi teringat sebuah iklan ditelevisi,
Statement yang unik tersebut cukup menggugah. Karena setiap orang pernah ternoda dan menodai kehidupannya. Noda inilah yang disebut kegagalan. Bagi orang-orang besar, mereka dinilai besar dan berhasil, terkenang kebesaran dan keindahan karyanya. Tapi apa mereka pernah gagal?
Tentu saja pernah.
Ketika kekalahan datang, terimalah kekalahan itu sebagai isyarat bahwa
rencana Anda kurang kokoh. Perbaikilah rencana Anda sekali lagi dan
teruskan perjalanan menuju tujuan. (Napoleon Hill)
rencana Anda kurang kokoh. Perbaikilah rencana Anda sekali lagi dan
teruskan perjalanan menuju tujuan. (Napoleon Hill)
JK Rowlings sang penulis Harry Potter, dan saya yakin sekali bahwa Sohib pernah paling tidak melihat serial filmnya ditelevisi ataupun membaca bukunya; pun pernah mengalami kegagalan. Saat ini banyak orang hanya melihat bagaimana JK Rowlings setelah berhasil saja; ya dan dia telah memiliki kekayaan yang jauh lebih besar dari Ratu Inggris Elisabeth saat ini. Tapi, JK Rowling pun pernah gagal saat tulisannya ditolak oleh 12 penerbit, sebelum akhirnya justru karyanya diterbitkan oleh penerbit kecil, Boomsbury setahun kemudian.
Lalu Dan Brown, dengan masterpiecenya, 'Davinci Code', yang semula sempat kontroversial. Pengalaman Bron menjadikannya tidak menyerah dan menganggap bahwa memang 'tiada noda yang tidak belajar. Kini karyannya telah memberikan 250 juta dollar menurut Newyork times, dan telah tersebar sebanyak 60,5 juta eksemplar dan ditranliterasi atau diterjemahkan dalam 44 bahasa diseluruh dunia.
Mari melepaskan diri dari ketakutan akan kegagalan, ketakutan terhadap sebuah noda. Sebuah introspeksi diri bahwa ketika kegagalan atau kekalahan datang, terimalah dengan lapang dada dan sebagai sebuah isyarat bahwa perencanaan yang telah dibangun masih kurang kokoh. Perbaiki rancangan tersebut dengan lebih menambah posri keyakinan dan kerja keras serta pemantapan diri pada doa dan cita-cita, sebagai penghargaan dan penghormatan terhadap eksistensi God's Power, bahwa kekuatan Tuhan itu ada.
Semua orang menginginkan kesuksesan. Bagi saya kesuksesan hanya bisa
diraih dengan kegagalan dan intropeksi diri.
diraih dengan kegagalan dan intropeksi diri.
~Soichiro Honda~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih. BY Mixland Blog.