Pada satu waktu terjadi sebuah perbincangan hebat antara PERMINTAAN dan PEMBERIAN.
PERMINTAAN: Tuhan, beberapa hari sudah berlalu dari waktu aku meminta padaMU.
PEMBERIAN: Emang apa yang kamu minta?
PERMINTAAN: Tentu saja Hidup kaya orang-orang itu. Karena dimataku mereka bahagia selalu, selalu tersenyum dan tertawa.
PEMBERIAN: Terus? Emang gimana lagi permintaanmu sama Tuhan?
PERMINTAAN: Ya aku bilang, "Tuhan, berikanlah aku kesabaran dan kekuatan. Berikanlah aku ketabahan dan mampu belajar lebih baik lagi, lebih dewasa. Keluarkan dan selamatkan aku dari kemiskinan, kemarahan, dan keluh kesah serta galau. Lalu jadikan aku bahagia dan semakin bahagia"
PEMBERIAN: Terus apa yang terjadi?
PERMINTAAN: Ah kamu ni terus melulu. Habis aku lakukan permintaan itu, dan padahal aku sangat bersungguh-sungguh dalam memintanya kemarin, karena aku sudah tidak tahan.
PEMBERIAN: Hmmm. Aneh juga ya kamu ini. Terus apa yang terjadi setelah itu?
PERMINTAAN: Lah, itulah masalahnya, aku jadi tambah galau, tambah pemarah, dan tidak sabaran. Bukannya bahagia, tapi jadi lebih sewot.
PEMBERIAN: Hehehe berat juga yah statusmu, dasar Galauers kamu ini. Memangnya apa yang terjadi denganmu? Karena rasanya Tuhan selalu memberikan apa yang diminta hambaNYA.
PERMINTAAN: Duh kamu ini, kamu ga merasakan sih. Setelah aku berdoa, malah justru kamu lah yang datang kepadaku. Kamu yang buat aku jadi lebih galau dan sedih.
PEMBERIAN: Loh emangnya apa salahku?
PERMINTAAN: Pakai tanya segala lagi. Kamu tuh buat aku jadi harus menerima problem baru lagi, padahal problem kemarin belum selesai. Problem yang lama justru jadi lebih rumit karena tersangkut dengan problem berikutnya. Akhirnya, bukannya bahagia yang kudapat, sedih dan kecewa yang kuperoleh.
PEMBERIAN: Owh begitu ya. Hmmm...Hmmm (sambil menggelengkan kepala). Untung saja Tuhan tidak segera marah sama kamu, karena Tuhan sayang kamu.
PERMINTAAN: Kalau sayang kenapa aku ditambahi masalah?
PEMBERIAN: Kamu tuh yang bodoh. Perhatikan do'amu tadi, dan perhatikan apa yang terjadi dalam kehidupan ini baik-baik.
PERMINTAAN: Loh emangnya kenapa dengan permintaanku? Trus apa hubungannya dengan kehidupan segala?
PEMBERIAN: Pengen tahu, saat kamu minta kenapa aku yang datang?
PERMINTAAN: Emangnya apaan coba?
PEMBERIAN: Kamu minta kuat dan sabar, jadi wajar jika Tuhan berikan satu problem yang belum selesai, ditambah lagi dengan problem baru. Tujuannya agar kamu belajar lebih sabar lagi dan lebih kuat dan tabah lagi dalam menghadapi semua itu.
Kamu juga minta bahagia, tapi bagaimana kamu bahagia, kalau kamu aja ga bisa belajar lebih sabar, ga bisa belajar jadi lebih kuat, tabah dan tangguh.
Tahukah kamu, orang paling bahagia itu orang yang bisa belajar dalam hidupnya, utamanya belajar bersyukur dalam setiap keadaan. Karena setelah manusia meminta, pasti Tuhan memberi, baik langsung ataupun ditunda pemberian itu, belajarlah tetap bersyukur dan lebih mawas diri lagi, dan tanyakan sama dirimu, kenapa permintaanku seolah ditunda, atau diganti dengan yang lain.
Kenapa aku yang datang padamu? Karena aku ingin mengajarkanmu jadi lebih hebat dan kuat, aku datang untuk mengajarimu bagaimana cara bersyukur sama Tuhan.
Tapi sayangnya, aku datangpun, kamu jangankan bersyukur, kamu justru jadi lebih banyak mengeluh, lebih banyak menyalahkan ini dan itu daripada segera bertindak.
Kamu jadi lebih bodoh dan tidak belajar sama sekali. Dasar payah. (sambil tersenyum).
PERMINTAAN: (terdiam dan merenungi) ternyata aku salah, permintaanku justru jadi membuatku semakin mengeluh, padahal aku yang minta pengen jadi lebih kuat, sabar dan jadi lebih bahagia dengan semua pembelajaran itu.
PEMBERIAN: "Tiada noda yang tidak belajar." Jangan lanjutkan lagi penyesalan itu, jangan kau salahkan lagi kegelapan dan mulailah menyalakan lilin untuk menerangi hatimu, setidaknya perbuatlah sesuatu meskipun itu kecil; dan mulailah dengan tiga kata saja, "Terima Kasih Tuhan".
"Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka;
namun terkadang kita melihat dan menyesali pintu
tertutup tersebut terlalu lama hingga kita tidak
melihat pintu lain yang telah terbuka."
namun terkadang kita melihat dan menyesali pintu
tertutup tersebut terlalu lama hingga kita tidak
melihat pintu lain yang telah terbuka."
Alexander Graham Bell, Penemu dan Mantan Presiden National Geographic
Society
Society
Itulah kita, seringkali kita jadi manusia yang lupa diri ya Sohib. Keluhan kita tidak akan menyelesaikan permasalahan kita, justru hanya menembah kepedihan, beban bagi pikiran untuk mencari solusi, dan semakin jauh dari rasa syukur; padahal rasa syukur itu dekat dengan kebahagiaan.
"Saya sampai pada kesimpulan, bahwa seluruh kegagalan saya di masa lalu
ternyata menciptakan pemahaman baru tentang hidup yang sekarang saya"
nikmati. (Anthony Robbins)
ternyata menciptakan pemahaman baru tentang hidup yang sekarang saya"
nikmati. (Anthony Robbins)
“Ingatlah kepadaKu, niscaya Aku ingat kepadamu. Dan bersyukurlah
kepadaKu, dan janganlah mengingkari nikmatKu. Bersyukurlah kamu
kepadaKu, niscaya, akan Kutambah nikmatmu”
QS Baqoroh 152
QS Baqoroh 152
Mulailah dengan lebih banyak bersyukur terhadap segala hal yang ada. Bersykur dari hal-hal kecil, akan melatih kita menjadi lebih bersyukur terhadap hal-hal besar. Dengan begitu akanmembentuk kesadaran yang lebih baik lagi.
Selamat membaca dan Salam Sukses
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih. BY Mixland Blog.