Hee Ah Lee: Let the weak say, "I am Strong"

Perhatikan baik-baik jemari Ah Lee pada gambar ini

Perhatikan baik-baik jemari Ah Lee pada gambar diatas. Hanya dengan 4 jari kini anak cantik tersebut menjadi seorang pianis dunia dan motivator. Dan Sohib mungkin pernah mendengar alunan nada Fantasie Impromptu, karya Frederic Choppin. Sebuah mahakarya yang rumit untuk dimainkan oleh seseorang yang bahkan berjari normal, sementara Hee Ah Lee, mampu memainkannya dengan 4 jari saja.

Perhatikan Video berikut dari Hee Ah Lee

 

Hee yang berumur 21 tahun  mengalami sakit yang disebut Lobster Claw Syndrome, dimana jari-jarinya membentuk huruf V yang menyerupai capit kepiting. Kaki Ah Lee hanya sebatas lutut, dan tinggi badannya hanya mencapai satu meter saja. Dan lagi, Ah Lee mengalami keterbelakangan mental.

Ah Lee merupakan anak dari Woo Kap Soon diketahui sejak kecil mengalami cacat. Semula keluarga menganggap hal tersebut sebagai aib dan hendak dikirim ke panti asuhan, Namun Soon tetap menerima Ah Lee sebagai karunia dan kenyataan yang harus dijalani bersama.

Sejak 6 tahun, Ah Lee sudah berlatih piano karena hal tersebut diperlukan untuk memperkuat oto tangannya. Cho Mi yong adalah Guru pertama Ah Lee yang melatih Ah Lee seperti halnya manusia dengan jari yang normal. Bagaimanapun, keterbelakangan mental yang membuatnya sulit berhitung, membuat kondisi pada masa itu menjadi sangat sulit.

Hee pun berpindah dari satu guru ke guru lainnya, disamping belajar sendiri dibimbing ibunya yang dengan penuh kasih sayang serta kesabaran yang luar biasa, menemani Hee kemana saja.

“Bayangkan Anda makan satu jenis makanan terus menerus. Aku pernah bosan. Tapi, aku memakannya terus. Aku berlatih terus menerus,” kata Hee tentang ketekunan, “Aku berlatih terus hingga lelah dan menangis. Betapa sulit bermain dengan empat jari. Susah sekali bagiku memainkan notasi yang bersambungan.”

Ayah Lee adalah seorang veteran tentara Korea yang hidupnya harus dirawat oleh sang Ibu karena mengalami cacat perang, sebagian tubuhnya pun lumpuh. Ah Lee yang harus sempat masuk Rumah sakit jiwa karena mengalami kemunduran mental. Hal ini disebabkan pada saat Ah Lee mengalami sakit karena harus berjalan dengan lututnya, sehingga akhirnya mengalami kemunduran mental akibat harus berhenti bermain piano. Depresi tersebut akhirnya sembuh karena Ah Lee bisa kembali bermain piano atas saran para Dokter RSJ.

Ibunya berusaha mengembalikan rasa percaya diri Ah Lee. Ibunya berkata, "Kalau kamu berhenti dari sekarang, tidak ada orang yang akan memandang kamu. Kamu pun tidak akan percaya diri. Tenang aja, Tuhan akan membantu dan berada di samping kamu. Karena kekurangan jari, kamu mungkin tidak seperti orang kebanyakan. Tetapi karena kamu punya kekurangan, Tuhan pun pasti akan lebih memberi."

Pianis dan Motivator 
Jika Sohib sudah melihat video diatas, betapa Ah Lee  melatih dirinya agar dapat memainkan karya-karya yang dikenal dengan nada-nada unik dan tersulit, karya komposer ternama yang terkenal dengan tingkat kesulitan pembentukan nadanya. Bayangkan saja karya Beethoven, Chopin, Mozart mampu dimainkan oleh Ah Lee. Karya Piano Concerto No. 21 oleh Mozart pun pernah dimainkan. 

Ah Lee akhirnya mendapatkan penghargaan dari Presiden Korea, Kim Dae Jong bertajuk Overcoming Physical Difficulty. Adapun Korean Education Department memberikan penghargaan pula bagi Ah Lee.

Ah Lee pun juga mendapat penghargaan sebagai salah satu siswa terbaik di Seoul oleh Korean Education Department. Tawaran konser di luar negeri pun mengalir. Sejak April 2006, ia mendapat sponsor dari Ministry of Education & Human Resource Development, untuk keliling dunia selama 9 bulan menggelar konser di berbagai negara. Ia pernah bermain bersama pianis Richard Clayderman (di USA) dan Thames Philharmonic Orchestra (di Inggris).

Pianis yang telah diangkat sebagai warga kehormatan Korea ini telah mengeluarkan satu album bertitel "Hee Ah, A Pianist with Four Finger", yang menampilkan komposisi klasik favorit.

Sepeninggal ayah Ah Lee, Ibu Ah Lee mengatakan, "Jika nanti saya sudah tidak ada, saya yakin pasti ada orang yang lebih sayang padanya. Kalau bisa, sebelum saya meninggal, Hee Ah telah menemukan pasangan yang benar-benar bisa melindungi dan mencintainya setulus hati agar dia bisa hidup bahagia. Sebagai pengganti Ibunya." 

Nah, bagaimana Sohib memandang kehidupan Sohib saat ini dengan membaca secuplik Biografi dari seorang anak cacat dan keterbelakangan mental yang mampu melatih dirinya hingga mampu menjadi seorang pianis dan motivator dunia?

Semoga dengan artikel ini dapat membangkitkan semangat Sohib untuk lebih menghargai kehidupan dan lebih banyak bersyukur. Dan jika kehidupan itu keras, maka latihlah diri kita lebih keras lagi, agar menjadi lebih kuat dan terlatih menghadapi kerasnya hidup ini.

Unknown

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Related Posts:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih. BY Mixland Blog.