MiX Land Blog

Dalam keseharian kita yang berlalu dengan begitu cepatnya, setiap aspek kehidupan mengharuskan kita menggunakan paling tidak satu kemampuan otak. Kekuatan mental menjadi fondasi yang sangat utama dan penting dalam memanfaatkan kemampuan otak agar memiliki kemampuan belajar yang berhasil pula.

Kemampuan belajar meliputi beberapa hal berikut:

> Membaca dengan lebih baik

> Mendengar dengan lebih baik

> Mengingat dengan lebih baik

> dan berpikir dengan lebih baik

Saya tidak akan meminta anda untuk memilih salah satu yang terbaik dan terburuk pada diri anda dari ke empat kemampuan belajar diatas. Namun, yang perlu digaris bawahi adalah, bagaimana anda mengevaluasi kemampuan yang anda miliki dari ke empat kemampuan tersebut diatas. Tanyakan kepada diri anda, dari ke empat kemampuan diatas, manakah kemampuan yang paling kuat, mana yang paling lemah, mana yang masih membutuhkan penguatan, dan mana yang paling sulit untuk diubah dan diperbaiki?

Mari sedikit menilik kembali pada lembaran masa pembelajaran kita disekolah, atau sebut saja lembaga pendidikan entah formal maupun non-formal. Dan perhatikan kembali bagaimana metode pengajaran dan pendekatan terhadap kita sebagai siswa. Bahwa metode dan pendekatan hanya terfokus pada pengembangan 1 atau 2 kemampuan saja, dan terkadang metode yang sama dan berulang akan memunculkan kesan membosankan dan tidak lagi menarik.

Secara umum, metode yang diberikan adalah mengajak siswa pada pengulangan nama, kejadian, objek, tokoh, tempat, waktu, bentuk, rumusan sehingga pada akhirnya pengulangan tersebut menjadi pendaman memori dengan harapan mudah untuk diingat. Sebut saja metode menghafalkan. Sementara dalam satu hari waktu aktif belajar, ada berapa jumlah subje pelajaran yang mengharuskan kita untuk mengingat-ingat teori. Dan yang mungkin terjadi, dalam kurun waktu 3-5 minggu mungkin sebagian dari apa yang telah dihafalkan akan hilang, sementara jika subjek yang dihafalkan tidak aktif untuk kembali dikaji atau sering digunakan, sudah pasti akan lebih dari 50% teori yang hilang dan sulit untuk diangkat kembali oleh memori kita.

Yang diperlukan adalah sebenarnya metode yang lebih mengarah pada pelatihan mental selain pembentukan kualitas akademis. Pelatihan mental yang meliputi: bagaimana membaca yang efektif; bagaimana mendengar yang aktif; bagaimana mengingat yang inisiatif; dan bagaimana berpikir kreatif, positif, dan inovatif. 

Mihaly Csikszenpmilalyi, adalah seorang ilmuwan yang menyatakan bahwa manusia memiliki source pengetahuan yang luar biasa, yakni “otak”. Dia menyampaikan bahwa dari hasil banyak penelitian menunjukkan bahwa, diperlukan hanya satu per sepuluh detik bagi kita untuk dapat memahami kata-kata yang tertulis. 

Berbicara mengenai pengajaran dan pelatihan mental, hal berikutnya yang harus mendapat perhatian lebih adalah berhubungan dengan tekanan mental yang dialami oleh sebagian besar pelajar. Tekanan mental yang dialami adalah selalu menilai diri kurang dan melihat orang lain atau pelajar lain lebih baik dari dirinya. Jadi memang kita tidak perlu lagi heran bahwa pada kenyataannya, para pelajar sudah berpikir dan bertindak gagal sebelum mencoba. Self esteem dan confidence atau kepercayaan terhadap diri yang kurang dengan menilai kurang pada diri sendiri berefek negatif terhadap nilai juang dalam belajar, menimbulkan rasa malas, dan kekacauan berpikir dan terlepas dari fokus tujuan berhasil dalam belajar.

Nah, saya kira postingan kali ini cukup sampai disini. Pada postingan yang akan datang akan saya ulas bagian kedua yang merupakanlanjutan dari posting ini. Semoga artikel-artikel yang saya posting bisa mendapatkan tanggapan positif dan masukan yang lebih sehingga menjadi pembelajaran juga bagi saya untuk dapat memberikan yang terbaik.