Gratis vs Mahal

2 Kata yang sangat berlawanan dan tegas. Masing-masing memiliki nilai tersendiri dan bisa menjadi penggugah dan pendorong yang besar. Lalu apa yang anda pikirkan pada saat mendengar kata "gratis", apakah pikiran anda kemudian terfokuskan pada benda-benda yang anda inginkan? Lalu bagaimana ketika anda mendengarkan kata "mahal"? Apakah perasaan anda lalu sempat bergejolak, apalagi jika itu berhubungan dengan sesuatu yang anda inginkan, hanya saja harganya diatas harapan anda?

Perhatikan kondisi berikut ini:
1. Beli satu buku, dapat gratis 1 ballpoint cantik.
2. Ambil 2 produk kami, dapatkan 1 buah cd seharga  Rp. 250.000,-
3. Jual produk dan program kami ke 10 orang, anda dapatkan 1 program liburan 2 hari ke bali.
4. Pembagian sembako gratis, hanya perlu tiket senilai 10.000 rupiah saja untuk mendaftar.
5. Tabung di Bank kami, anda dapat poin berhadiah mobil gratis.
6. Investasi di perusahaan kami, anda dapatkan saham gratis.
7. Pakai provider kami, cukup isi 5000 aja, dapatkan sms dan telepon gratis.
8. Beli motor di Dealer Bla bla, anda dapatkan Gratis TV dan Helmet.

Anda pasti pernah bergabung dalam salah satu kondisi tersebut kan? Saya seringkali bertemu dengan kondisi yang demikian, bahkan sempat berbincang pada beberapa sales di beberapa Mall terdekat. Cara mereka "ada-ada saja" dalam menawarkan produk. Mulai dari penggunaan jargon sebagai "Target Anchoring", hingga follow up pada sisi service after sales (pelayanan purna jual).

Dari internet pun saya menghadapi hal yang sama. Berkali-kali ditawarkan pelayanan pembuatan blog, banner, pemasangan iklan, pay per clik premium, dan lain sebagainya, yang ujung-ujungnya, "tetap saja bayar".

Tapi perhatikan baik-baik, adakah semuanya "benar-benar" gratis? jawabannya, tetap ada "usaha dan upaya" tersendiri untuk mendapatkan bonusnya kan?

Perhatikan yang hampir gratis berikut ini:
Pembagian sembako gratis. Meskipun ada yang nyatanya tanpa tiket. Tetap saja beberapa harus membayar dengan antrian panjang dan penuh sesak, terkadang ada yang pingsan dan harus beli obat dan dibawa kerumah sakit karena terinjak, dan kembali lagi "anda harus membayar" untuk itu.

Lalu perhatikan beberapa pepatah, jargon, peribahasa berikut ini:
1. Ada uang, ada barang.
2. Ada harga, ada kualitas.
3. Ada harga, ada rupa.
4. Hemat, pangkal kaya.
5. Ada yang hemat ko pilih bayar yang mahal.
6. Murah boleh asal jangan murahan.
7. Kamu kasih, Gue beri.
8. Orang-orang kaya bermental kaya, orang-orang miskin bermental miskin.
9. dan masih banyak lagi.

Pada intinya, untuk mendapatkan yang gratis sekalipun kita semua tetap harus membayar. Karena memang ada kok yang gratis didunia ini, hanya saja banyak orang tidak dapat memanfaatkannya menjadi kebaikan dan manfaat, akibatnya mereka justru harus membayar mahal untuk itu.

Adapun gratis yang mahal harganya adalah sebagai berikut:

1. Hidup
Banyak orang hidup dan mendapatkannya secara gratis, benar-benar free, tidak dipungut biaya ketika kehidupan itu diberikan. Tapi sayangnya ada beberapa diantara kita harus membayar mahal pada akhirnya karena tidak bisa menggunakan fasilitas gratis itu dengan baik. Hidup yang menjadi sebatang kara, tidak punya teman, tersendirikan, tertinggal, dan terbuang adalah sebuah bayaran mahal atas kegagalan memanfaatkan hidup dengan gratis ini dengan lebih baik lagi dan bermanfaat.

2. Tubuh
Perhatikan baik-baik tubuh anda baik yang lengkap atau tidak anda tetap harus bersyukur, karena anda mendapatkannya cuma-cuma dan gratis. Tapi lihat lagi, ada beberapa orang, bahkan banyak, yang bisa memanfaatkan kondisi tubuhnya dengan baik sehingga menjadikan mereka dibayar mahal. 
Para model, olahragawan seperti Ade Rai, Alessandroi del Piero dan Cristiano Ronaldo, para pemilik usaha Salon perawatan tubuh, Para designer pakaian dan pernak pernik, Para penata gerak dan tari, dan coba baca artikel ini dan buktikan bagaimana dirinya menjadi besar dan dibayar mahal karena tubuhnya: Nicholas James Vujicic (Motivator).

3. Kesehatan
Anda pasti tahu bahwa kesehatan akan saya masukkan disini. Namun sayangnya banyak orang gagal berinvestasi dengan kesehatannya dan justru membayar mahal untuk itu. Anda pernah kan mendengar berita seseorang harus melakukan operasi ke luar negeri, bayangkan saja cuci darah sekian kali di luar negeri, perjalanan pulang pergi dan perawatan, berapa harga yang harus dibayar untuk itu?
Dan untungnya ada banyak orang yang berhasil berinvestasi dengan kesehatan dan dibayar mahal untuk itu, mereka adalah: Dokter, Ahli Gizi dan Nutrisi, Ahli pertumbuhan, Peneliti Kesehatan, dsb.

4. Nama
Nah ini so pasti gratis, tidak perlu bayar. Bayangkan nama besar seperti Bill Gates dengan Microsoftnya, Purdi E Chandra dengan Primagama, dsb. Mereka termasuk orang-orang yang berhasil membuat namanya berharga mahal dan mereka bahkan dibayar mahal untuk sekedar dipanggil menghadiri suatu event. Dan sayangnya, beberapa orang mengukir namanya dalam batu nisan dalam keadaan yang terpuruk dan jatuh karena salah dalam mengitepretasikan arti kehidupan dan manfaatnya.

5. Alam semesta
Apa yang tidak gratis dari alam semesta. Sebut saja tanah, minyak, air, kayu, cahaya, udara, batu, dan banyak hal lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Ada beberapa jumlah orang yang berhasil dan sukses dalam memanfaatkan kesempatan gratis dari alam semesta, menyatukan ide-ide besarnya dan mengukirnya menjadi sejarah baik. Coba lihat: para pengusaha tambang batubara dan minyak, pengrajin dan pengukir, developer perumahan dan eksportir serta importir kayu, pemilik kebun teh dan usaha alat pertanian serta pupuk, dan masih banyak lagi.

6. Peluang
Ini termasuk dalam kategori gratis. Dan coba perhatikan berapa banyak peluang yang diberikan Tuhan secara berkala dan terbuang sia-sia. Alam membutuhkan kecepatan dalam membuat keputusan dan bertindak agar peluang dapat berubah menjadi keberhasilan dan menciptakan peluang-peluang berikutnya. Dan orang-orang yang berhasil memanfaatkan peluang itu antar lain: Susi Pudjiastuti, Mario Teguh, Mantan Presiden kita Soeharto, dan Ir Soekarno dan kawan-kawan pejuang lainnya yang begitu melihat peluang, akhirnya justru menjadi Merdeka bangsa Indonesia ini. Beberapa diantaranya melihat peluang berupa yang semula berupa hobi, kesenangan sampai akhirnya hobi pun menjadikannya besar dan berhasil. Karena itu perhatikan hobi anda yang sebenarnya uga terdapat peluang.

7. Berikutnya adalah Belajar
Coba lihat, banyak cara untuk gratis dalam belajar. Dan belajar yang gratis itu seringkali diperoleh namun sangat kurang disadari. Lihatlah para blogger, penulis, novelis, musician, dan lain-lain yang semula hanya mahasiswa biasa, murid dari Sekolah Negeri biasa, penjaga warnet biasa, karyawan negeri dan swasta biasa, atau bahkan pengangguran biasa; yang akhirnya karena hobi belajar gratisnya, mereka membuka diri untuk belajar yang menghasilkan. Bahkan mereka tahu bahwa belajar itu tidak pernah merugikan, karena akan selalu bermanfaat.

Nah saya hanya memberikan tujuh gambaran gratis yang berharga mahal, ada hal-hal lain yang gratis dan berharga mahal seperti bakat, hubungan persahabatan, kemampuan dan inteligensi dan lain sebagainya. Tapi ketahuilah, meskipun gratis, anda tetap harus membayarnya untuk menjadikan yang gratis itu menjadi mahal. 

Hidup yang gratis harus anda bayar mahal dengan berhubungan social yang sehat, bersekolah yang tinggi. Sementara kesehatan dan tubuh yang gratis anda pun harus membayarnya dengan mandi, berpakaian yang santun, berolahraga agar fit dan prima, serta makan makanan yang sehat. Alam semesta yang gratis harus anda bayar dengan reboisasi, daur ulang sampah, penggunaan pupuk yang sehat. Peluang dan Belajar serta nama harus anda bayar dengan belajar mengenal diri sendiri, belajar membuka diri, melakukan semua jenis usaha terbaik tanpa mengenal rasa putus asa dan lelah.

Nah sekian dari saya, semoga artikel ini dapat menjadi refleksi bagi kebaikan kita masing-masing dan banyak orang. Selamat membaca dan merefleksikannya dalam kehidupan anda.
myLot User Profile

Unknown

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih. BY Mixland Blog.